Aneka Rasa dan Manfaat Pisang
Monday, Mar 20th 2017

JAKARTA, JIA XIANG – Tanaman pisang termasuk famili Musaceae dan hampir semua jenis pisang saat buahnya matang akan berwana kuning. Namun ada sebagian pisang yang buahnya berwana jingga, merah, hijau, ungu, dan agak hitam saat sudah matang. Sebagian besar pisang buahnya dijadikan makanan, tetapi ada beberapa jenis yang tidak dikonsumsi seperti pisang hias, abaka, dan kipas. Beraneka jenis pisang konsumsi tersebut semuanya menyediakan zat-zat penting untuk kesehatan tubuh.

Hasil penelitian yang dilansir di situs-situs tanaman buah dan pertanian mencatat banyak sekali jenis pisang berkat teknik persilangan yang dikembangkan para petani dan peneliti.

Pisang yang dikonsumsi berdasarkan cara engonsumsinya terbagi dua, yakni pisang meja (dessert banana) dan pisang olahan (plantain atau cooking banana). Pisang meja biasanya dikonsumsi masih segar saat buah sudah matang. Sedangkan pisang olahan ikonsumsi dalam bentuk pisang goreng, rebus , bakar, kolak, keripik, kue, dan sebagainya.

Pisang meja contohnya seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, mas, dan lain-lain, sementara pisang olahan seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.

Secara umum, buah pisang bergizi tinggi, dan memberikan kandungan energi yang dibutuhkan tubuh. Pisang juga kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Smentara vitamin yang dikandungnya berupa vitamin C, B kompleks, B6, sereta serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.Kawasan yang punya aneka ragam tanaman pisang adalah Asia Tenggara, Papua dan Australia tropika. Selebihnya ada di Afrika tropis.

Indonesia sendiri merupakan kawasan yang memiliki varietas pisang terbanyak di dunia, tetapi sayangnya, kemampuan produksi pisang Indonesia tiap tahun hanya menempati posisi ke-7 dunia. Kalah dengan India, Uganda, Filipina, dan beberapa negara di Amerika Latin. Hal ini disebabkan oleh faktor pengelolaan yang buruk pada penanaman pisang.

Di Indonesia tanaman pisang sebagian besar hanya menjadi tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah tanpa dibuat perkebunan yang sistematis.[JX/Berbagai sumber/Van]