Durian Menoreh, Khas Bukit Menoreh
Sunday, Jan 31st 2016

JAKARTA, JIA XIANG – Pada medio tahun 1986, pria bernama Petrus Sugito merambah kawasan Bukit Menorah untuk mencari salah satu jenis durian yang karakter tumbuhnya cukup cepat. Usahanya itu berhasil dan durian itu pun diikenal sebagai durian menorah dengan karakter khas Bukit Menoreh di Jawa Tengah.

Seperti dilansir di situs pertanian dan tanaman buah, Petrus menemukan durian itu di Dusun Promasan, Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

Menurut para petani durian, kelebihan durian Menoreh adalah pertumbuhannya yang cepat, ukuran buah yang besar, dan cukup produktif dalam berbuah . Kemudian buah si Menoreh ini juga beraroma tajam, rasa daging buah yang manis bercampur sedikit pahit serta mengandung sedikit alkohol.  Tampilan fisik lainnya yakni daging buah yang tebal, tidak berserat, dan terasa kesat di lidah. Warna daging buahnya kuning dan terasa legit.

Pada tahun 2007, durian Menoreh memperoleh sertivikat varietes unggul nasional  yang diterbitkan oleh Menteri Pertanian. Durian Menoreh terdiri dari durian Menoreh kuning dan Menoreh Jambon dimana jenis Menoreh kuning dinilai paling unggul.

Menurut para petani durian, untuk memelihara durian Menoreh tergolong mudah karena secara alamiah punya sifat mudah bertumbuh. Dengan begitu proses pembudidayaannya pun menjadi sederhana. Apalagi durian ini juga tahan hama dan lalat buah yang biasanya merusak buah durian. Durian Menoreh cabangnya lebih banyak dengan daun lebar sehingga lebih rimbun.

Lahan yang cocok untuk  menanam durian Menoreh adalah pada ketinggian wilayah sekitar 20-750 meter di atas permukaan laut (dpl) dan pada lahan terbuka. Juga tanahnya harus punya kadar ph pada standar angka  5-7 serta ketebalan tanah yang ideal sekitar 6 Meter.

Jarak tanam antar pohon mesti 10×10 meter dan lobang tanamnya berukuran 60x60x60 cm atau 100x100x100 cm.

Saat proses membuat lubang tanam, lapisan tanah dibuat dua kelompok terpisah, yakni
separuh lapisan tanah bagian  atas di taruh di salah satu sisi dan separuh lapisan tanah bagian bawah ditaruh di sisi lainnya.  Setelah itu diamkan sekitar 3 bulan selama musim kemarau. Cara ini dimaksudkan untuk menstabilkan ph tanah dan menambah unsur Nitrogen.[JX/Berbagai sumber/Van]

 

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more