Kelapa Rennel Termasuk Produk Unggulan
Monday, Jan 9th 2017

JAKARTA, JIA XIANG – Sebagai salah satu varietas unggul, kelapa Rennel juga memiliki keunggulan seperti layaknya kelapa unggulan lainya, yaitu kemampuan bertahan pada musim kemarau.

Sebagaimana dilansir di sejumah situs tanaman buah dan pertanian, kelapa Rennel mendapat predikat varietas unggul dari departemen pertanian pada tahun 2008.

Kelapa Rennel termasuk dalam kelompok kelapa “dalam” ” yaitu jenis kelapa yang berasal dari salah satu keturunan kelapa liar. Kelapa “dalam” pada kondisi lingkungan yang menguntungkannya, baru berbuah setelah usia 6 tahun dan berproduksi maksimal hingga usia 25 tahun. Kelapa jenis ini dapat mencapai usia 100 tahun dengan tinggi hingga 30 m.

Kondisi ideal untuk mengembangkan maksimal kelapa Rennel adalah di daerah dengan karekter iklim basah, terutama pada kawasan dengan ketinggian kurang dari 500 m di atas permukaan laut (dpl). Sedangkann curah hujan yang baik bagi kelapa tersebut adalah pada skala 1000-2500 mm pert tahun. Pada musim kemarau, kelapa Rennel mampu bertahan dengan baik hingga empat bulan.

Secara umum, kelapa Rennel mulai berbuah pada umur 5 tahun dan sudah dapat dipanen saat usianya 6 tahun. Kelapa ini bisa dikenali dengan ciri-ciri khusus seperti buah yang berukuran besar dan berbentuk bulat telur namun jika sabutnya dikupas buahnya justru berbentuk bulat. Warna kulit buahnya secara bertahap berupa warna hijau, hijau kekuningan, dan coklat.

Pada satu pohon kelapa Rennel ada 14-16 tandan buah dimana pada tiap tandannya terdapat 8-12 buah. Dengan kondisi demikian, satu pohon kelapa Rennel dapat menghasilkan 100-110 buah. Atau dalam satu hektare kebun kelapa Rennel dalam setahun dapat menghasil 3,40 ton kopra dengan kadar minyak 67,60%. Kelapa Rennel juga tahan dari serangan penyakit Phytopthora sp.[JX/Berbagai sumber/Van]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more