Pohon Kersen Berkhasiat selain Bikin Teduh
Monday, Mar 5th 2018

JAKARTA, JENTERA – Buah kersen bukanlah buah bernilai jual tinggi. Di pasar, khusunya los pedagang buah, tak ada pedagang yang memajang buah ini. Sehingga besar kemungkinan buah ini tidak begitu dikenal.  Padahal, bisa jadi banyak yang kerap melihat pohonnya.

Pohon kersen adalah salah satu jenis tanaman yang sangat mudah dijumpai di berbagai daerah terutama di Indonesia. Tanaman yang satu ini mudah tumbuh di manapun baik itu daerah yang lembab ataupun kering. Biasanya di daerah pedesaan tanaman ini sering di jadikan sebagai peneduh. Hal ini karena daunnya yang cukup rindang dan batangnya sangat cepat tumbuh besar.

Buahnya kecil-kecil sebesar kelereng. Warnanya merah saat masak. Beberapa daerah memiliki nama tersendiri untuk buah ini. Di Jawa, masyarakat sering menyebutnya dengan buah talok. Di Jakarta dan Lampung dinamakan buah ceri. Di Lumajang, orang menyebutnya dengan baleci.

Tanaman buah bernama ilmiah Muntingia calabura L ini tak hanya tumbuh di Indonesia. Di negeri empat musim pun terdapat pohon ini. Di Spanyol, salah satunya,  buah ini dikenal dengan capulin blanco, nigua, niguito, cacaniqua.

Pohon kersen, di kota-kota  besar, banyak tumbuh di pinggir jalan. Selain untuk penghijauan, pohon ini berfungsi sebagai peneduh dan pengurang polusi. Tinggi pohon ini bisa mencapai 12 meter. Tapi yang sering terlihat umumnya setinggi 3 hingga 6 meter.

Daun dari pohon ini bergerigi dan berujung runcing dengan ukuran sekitar 1-4×4-14 cm. Buah talok, di kawasan pedesaan, sangat disukai oleh anak-anak. Di perkotaan, karena pohon buah ini berfungsi sebagai penghijauan juga menjadi sumber makanan burung berkicau yang bebas terbang.

Rasa buah ini yang sudah matang manis. Selain layak konsumsi, buah kersen pun menyehatkan. Hasil penelitian Julia F Morton, yang dipaparkan dalam bukunya berjudul  Fruits of Warm Climates (1987), terdapat 12 jenis senyawa dalam buah kersen.

Kandungan dalam 100 gr buah kersen adalah air (77.8 gr), lemak (1,56 gr), protein (0.324 gr) dan serat (4.6 gr). Vitamin B1 atau Tiamin (0.065 mgr), vitamin C sebagai antioksidan atau Ascorbic Acid (80.5 mg). Kandungan mineral dalam buah yaitu kalsium (124.6 mgr), fosfor (84 mg), zat besi (1.18 mg). Kandungan zat lainnya adalah karotin (0.019 mg), niacin (0.554 mg) dan ribaflavin (0.037 mgr.

Tanaman buah ini juga disebut-sebut dapat menjadi herbal untuk mengatasi diabetes atau penyakit gula. Kalangan medis menerangkan bahwa penyakit ini adalah suatu kondisi yang terjadi karena kadar gula darah yang meningkat drastis. Dengan demikian insulin dalam tubuh tidak akan berfungsi dengan sempurna.

Pada umumnya kadar gula memang sangat di butuhkan oleh tubuh terutama dalam pembentukan cadangan energi. Namun, jika kadar gula dalam darah berlebih, maka kondisi ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

Bila seorang penderita diabetes mengalami luka diabetes, itu tentu sangat perlu segera diobati. Karena, jika terus dibiarkan luka diabetes akan menginfeksi ke bagian tubuh yang lain dan membusuk.

Biasanya jika kondisi luka sudah membusuk, pihak medis akan mengambil tindakan operasi amputasi agar luka tidak merambat.

Tapi ada cara alami yang terbukti dapat menyembuhkan luka diabetes tanpa operasi amputasi. Yakni manfaatkan daun kersen.

Belum tentu semua orang mengetahui bahwa pohon kersen mempunyai khasiat yang sangat luar biasa untuk mengobati diabetes.  Siapa pun yang saat ini terindikasi kadar gulanya tinggi terlebih ada bagian tubuh yang luka tak kunjung sembuh lantaran diabetes bisa memanfaatkan daun kersen untuk mengatasi penyakit mematikan ini.

Ambil 10 hingga 15 lembar daun kersen yang sudah cukup tua. Kemudian cuci hingga daun benar-benar bersih. Rebus daun dengan 3 (tiga) gelas air putih. Biarkan hingga mendidih dan menjadi tersisa 1 (satu) gelas.

Setelah mendidih saring air rebusan kemudian dinginkan. Tuangkan air rebusan daun kersen ke gelas. Minumlah secara rutin dua kali sehari. Sebab, pengobatan secara herbal membutuhkan kedisiplinan dalam mengonsumsi obat bebas kandungan kimia ini. Dan tak kalah pentingnya, si penderita harus bersemangat untuk sembuh. [JN/drg]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more