Rebung, Lezat Disayur Berkhasiat bagai Obat
Tuesday, Mar 13th 2018

JAKARTA, JENTERA – Di musim penghujan, saat ini, merupakan berkah karena semua tanaman akan muncul tunas-tunas baru. Salah satunya bambu. Ketika tunas-tunas bambu bermunculan berarti alam telah memberi bahan pangan yang menyehatkan.

Di perkotaan, memang sangat sulit menemukannya. Tapi di pedesaan di Tanah Air kita, bila memasuki musim penghujan seperti sekarang, kita akan dengan mudah menjumpainya. Maka tak heran bagi sebagian masyarakat kita menyebut rebung, demikian sebagian besar masyarakat menyebut tunas bambu muda ini, sebagai sumber pangan bersahabat di musim yang tak bersahabat.

Rebung merupakan sejenis kecambah yang muncul atau tumbuh keluar di samping tanaman bambu. Tunas bambu ini dapat dijadikan salah satu alternatif bahan makanan sehari-hari. Rebung merupakan salah satu sayur yang berasal dari hutan tradisional di Tiongkok selama lebih dari 2.500 tahun.

Tanaman bernama latin Dendrocalamus asper juga memiliki nama lain seperti buluhaur, dan eru. Pada kondisi tanah dan klimatologi tertentu tempat hidupnya sangat mempengaruhi percepatan pertumbuhan tanaman ini. Pada daerah yang cocok tanaman ini dalam sehari mampu tumbuh sepanjang 24 inchi atau sekitar 60 cm. Dengan sistem rhizome yang unik dan bersifat dependen tanaman ini menjadi salah satu tanaman dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Tidak semua jenis bambu yang memiliki rebung enak di makan. Ada beberapa jenis bambu memiliki rebung yang rasanya pahit. Oleh karena itu kita harus pandai memilih rebung yang dapat dikonsumsi dari jenis bambunya.

Pada Bambu jenis apus (ping apus dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu jenis bambu yang tidak dapat diolah menjadi masakan. Rebung dari bambu jenis ini tidak enak kerena berasa pahit.

Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung kuning, rampal/suling,ori,dan ater. Tunas bambu betung merupakan juaranya rebung karena bercita rasa paling enak.

Rebung tidak hanya enak dikonsumsi, tetapi juga diketahui memiliki manfaat bagi tubuh. Sumber pangan nabati ini dapat berfungsi sebagai sumber yang baik untuk kebutuhan kalium dan sumber serat pangan.

Karena kaya akan nutrisi, menjadikan rebung sebagai salah satu makanan kesehatan yang paling populer di dunia. Di Jepang, rebung disebut sebagai “Raja Sayuran hutan”.

Nutrisi utama yang terdapat dalam rebung adalah protein, asam amino, lemak, gula dan garam anorganik. Rebung kaya akan protein, mengandung antara 1,49 dan 4,04 gram (rata-rata 2.65g) per 100g rebung segar. Rebung menghasilkan delapan protein penting dan dua asam amino semi esensial. Kandungan lemak dalam rebung relatif rendah yaitu hanya sekitar 0,26-0,94% saja, manfaat rebung juga sangat kaya akan asam lemak esensial. Kadar gula dalam rebung rata-rata berkisar 2,5% lebih rendah dibanding sayuran lainnya. Kandungan air dalam rebung lebih kurang  mencapai 90%.

Rebung pun memiliki kandungan serat yang cukup baik. Kandungan serat pangan pada rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah kedelai (1,27 persen), ketimun (0,61 persen), dan sawi (1,01 persen). Serat pangan adalah senyawa berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak tedapat pada dinding sel tanaman pangan.

Telah diketahui bahwa serat pangan memiliki sifat tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan manusia. Namun serat ini memilki fungsi sangat vital bagi pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan sebgai komponen penting dalam terapi gizi. Kurangnya konsumsi serat yang paling popular adalah mengakibatkan susah buang air besar.

Pada penelitian selanjutnya di bidang kesehatan diketahui defisiensi serat dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Beberapa penyakit tersebut adalah aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah), koroner, diabetes melitus (kencing manis), hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol), hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), dan kanker kolon (usus besar).

Sementara bagi seseorang yang rawan terserang batu ginjal, rebung memiliki khasiat yang baik dalam mengobati dan mengatasinya. Siapkan beberapa tunas bambu kuning yang paling muda. Iris tipis tipis atau cincang tunas bambunya.

Selanjutnya, siapkan air panas dan masukan cincang tunas bambunya kedalam godogan air dan tunggu sampai air rebusannya sampai seperti teh. lalu minumlah air rebusan tadi dan jangan dicampur dengan bahan bahan lain.

Irisan yang di rebus tadi jangn dulu di buang karena masih bisa di pergunakan kembali sampai rebusan airnya masih seperti teh.Minumlah air rebusan secara rutin sampai batu ginjalnya keluar. [JN/drg]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more